TANAMAN-TANAMAN ITU PEMIKIR

Senin, 06 Oktober 2014

TUMBUHAN-TUMBUHAN ITU PEMIKIR


TANAMAN ITU PEMIKIR  
 
        Hargailah tumbuhan karena walaupun tumbuhan tidak mempunyai otak, selalu dijumpai bahwa tumbuhan atau tanaman berlaku seolah-olah dia mempunyai pikiran pada saat mereka bereaksi terhadap lingkungannya yang biasa atau bahkan pada waktu keadaan darurat. Mereka sering melakukan tindakan-tindakan terprogram yang harus dilaksanakan agar mereka tetap dapat mempertahankan hidup mereka.
   Sel adalah satuan terkecil penyusun tumbuhan dan makhluk hidup. Tumbuhan tingkat rendah yang bersel satu, selnya menjalankan hidupnya sendirian. Sel tunggal itu menjalankan seluruh fungsi-fungsi kehidupan.
Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari milyaran atau bahkan triliunan sel yang terorganisasi secara rapi. Sel-sel penyusun akar misalnya dengan cerdas dan setia membentuk bentukan yang sesuai dengan fungsinya dan tidak melakukan tugas yang menyimpang dari apa yang ditugaskan oleh DNA-nya. 
Sel-sel telah melakukan spesialisasi yang berbeda satu sama lain tanpa kekacauan sedikitpun walaupun letak sel-sel itu berdekatan dan berimpit dengan sel lainnya yang mempunyai fungsi berbeda dalam suatu organ tanaman.
Akar tumbuh ke bawah ke tempat nutrisi dan cabang-cabang daun tumbuhnya ke atas ketempat sumber cahaya yang dibutuhkan tanaman. Tumbuhan membentuk daun yang lebar dan pipih agar permukaan yang bersentuhan dengan udara menjadi luas.  Luasnya daun ini sangat diperlukan agar lebih banyak gas asam arang yang dapat diserap dan mengeluarkan oksigen oleh daun pada waktu siang dan sebaliknya pada waktu malam. 
Mengapa tumbuhan dapat berorganisasi dan berkordinasi semacam itu sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan menjadi tempat bergantungnya hidup hewan dan manusia padahal mereka tidak berotak?
Demikianlah yang dilakukan oleh tanaman untuk menjalankan hidupnya dalam keadaan normal. Akan tetapi tumbuhan juga mampu melakukan hal-hal yang mentakjubkan bila keadaan membahayakannya. 
 

Reaksi-reaksi Tumbuhan dalam Keadaan yang Membahayakan Dirinya.

Tanaman Padi (Oryza sativa) Menghindari Bulirnya dari Genangan. Tanaman padi yang terkena banjir bandang rebah tetapi tidak tercabut dari akarnya. Tanah dimana padi itu tumbuh selama beberapa hari menjadi basah karena ada genangan tipis. Sesudah tiga hari, tanaman padi itu mengangkat bulirnya, untuk menyelamatkannya agar bulirnya tidak  basah dan busuk. Bagaimana itu bisa terjadi? Siapa yang mengajari tanaman padi itu agar menjaga bulirnya dari genangan air?


Gambar 1: Tanaman padi bangkit mengangkat bulir-bulirnya setelah 4 hari diterjang air bandang.

        
    Tanaman Jagung (Zea mays) Tanpa Guludan Membuat Akar Adventif Lebih Banyak.
  Pada sebuah percobaan pengelolaan gulma,gulmanya disemprot dengan herbisida glifosat, atau dengan parakuat dan dengan cara seperti apa yang dilakukan petani, yaitu dengan dibuatkan guludan pada baris tanamannya, akan dibandingkan hasil panennya. Gulma adalah tumbuhan yang hidup di dalam daerah suatu budidaya tanaman. Dalam hal ini kita tidak membicarakan tentang perbandingan hasilnya, akan tetapi akan menceritakan gejala yang patut untuk diperhatikan.
Tanaman jagung yang tidak digulud pada ruas ke 1, 2 dan 3 dari bawah, menumbuhkan akar adventif yang banyak dan lebih panjang. Secara kebetulan lokasi percobaan diterjang angin. Ternyata tanaman jagung yang tidak digulud lebih sedikit yang rebah. 
Mengapa tanaman jagung yang tidak digulud itu menumbuhkan lebih banyak akar adventif? Mengapa mereka begitu pandai dalam menanggapi keadaan sekelilingnya yang muncul yang seperti akan membahayakan dirinya?

Gambar 2: Tanaman jagung mengeluarkan akar adventif lebih banyak pada tanaman yang tidak digulud dari pada tanaman jagung yang digulud.

Tanaman Bratawali (Tinospora crispa) yang Tergantung, Menumbuhkan Akarnya untuk Mencapai Tanah.
 
Tanaman bratawali yang terpotong tergantung setinggi dua meter di atas tanah dan tidak ada hubungan dengan tanah. Beberapa waktu kemudian dari bagian potongan batang yang tegantung yang paling bawah, tumbuh akar yang sangat halus sebesar benang jahit yang menjulur ke tanah. Sesampainya ditanah, akar itu dapat menyerap air dan kemudian barulah akar itu tumbuh membesar. Mengapa bratawali itu menumbuhkan akarnya dari bagian batang yang paling bawah sehingga menghemat enersi, bila dibandingkan dengan kalau yang tumbuh itu ada dibagian atas? Mengapa bratawali itu tahu mengefisienkan enersinya dengan cara hanya membuat akar yang halus lebih dahulu dari bagian batang paling bawah dan kemudian barulah membesar sesudah berhasil mencapai tanah? Mengapa bratawali itu tahu bahwa di bawah adalah tanah yang merupakan sumber air dan hara baginya? Mengapa pada bagian paling bawah yang menjulurkan akar dan bukannya yang atas, sehingga enersi untuk membuat akar itu lebih efisien?


Gambar 3: Akar adventif sekecil benang dari tanaman Bratawali yang tumbuh ke bawah dari batang bratawali yang tergantung di atas tanah.Batang bratawali tidak tampak.

 
 
 
 
  
Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Tahu Sumber Cahaya Karena itu Tunasnya Tumbuh Keatas.
 
    Seikat kangkung  yang sudah diambil daunnya dicampakkan kedalam sebuah kolam ikan yang dangkal. Tak lama kemudian dari ikatan kangkung itu tumbuhlah tunasnya yang membelok ke atas kearah cahaya, dan ada juga sedikit akar yang tumbuh ke bawah dari ruas-ruas batang kangkung itu. Mengapa kangkung itu tahu tunasnya tumbuh ke atas kearah cahaya matahari yang dibutuhkan dan akarnya tumbuh ke bawah kearah tanah yang penuh nutrisi baginya?


 
Gambar 4: Kangkung yang tumbuh di kolam. Akarnya tumbuh ke bawah dan tunasnya tumbuh ke atas.

        Sangat jelaslah bahwa tumbuhan dan tanaman membawa program untuk memelihara dirinya dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat. Kecakapan itu telah menyelamatkan tumbuhan dari bencana. Tumbuhan akan taat kepada apa yang digariskan dalam   dioxyribonucleic acid (DNA) yang terdapat dalam kromosom dalam inti sel mereka. Bahkan kecakapan itu dibawa dan diturunkan kepada keturunannya karena keturunannya membawa DNA yang sama.
      Secara biologis semua spesies tumbuhan  tidak ada yang keluar dari apa yang telah digariskan dalam RNA/ DNA dan kromosom mereka.
     Jutaan kejadian yang mentakjubkan terjadi di alam, di mana akhirnya orang berkesimpulan bahwa ada Yang Maha Pandai yang menciptakan dan memelihara makhluk-Nya dengan mengajari makhluk-Nya itu.

        Kepastian  tentang jenis, bentuk  dan tingkah laku spesies tumbuhan (ataupun makhluk hidup lainnya) ditentukan oleh jumlah kromosom dan  urutan-urutan kombinasi adenin-thimin dan guanin-sitosin yaitu pembawa sifat dalam benang kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel dimana setiap tumbuhan (ataupun makhluk hidup lainnya) akan berlaku seperti apa yang telah ditetapkan di dalam urutan kombinasi A-T G-S dalam kromosom itu. 
   

TSQ. Al An’am (6): 102. Itulah Allah Tuhan kamu, tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dialah Pemelihara segala sesuatu.

TQS. Ali Imran (3):83.  …… segala yang di langit dan di bumi telah menyerahkan diri kepada-Nya baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.

TQS. An Nahl (16):49. Dan hanya kepada Allah bersujud apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di  bumi dari sekalian yang melata dan para malaikat, dan mereka tidak sombong.

TQS. Ar Raad (13):15. Dan hanya kepada Allah tunduk siapa saja yang di langit dan di bumi, dengan patuh dan terpaksa  dan bayang-bayang mereka tunduk di waktu pagi dan petang

Ternyata seluruh makhluk hidup ciptaan Yang Maha Kuasa tunduk kepada aturan-Nya setiap saat. Demikianlah tubuh seluruh makhluk  hidup mentaati perintah-Nya.


TQS. Al Hajj (22):18. Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya sujud kepada Allah siapa-siapa yang berada di langit dan siapa-siapa yang berada di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, binatang yang melata dan banyak dari manusia…


Catatan: Huruf tebal pada ayat-ayat adalah oleh penulis.

Sardjono Angudi
06/10/2014 diperbaiki 20/02/2023