TANAMAN ITU PEMIKIR
Hargailah tumbuhan karena walaupun
tumbuhan tidak mempunyai otak, selalu dijumpai bahwa tumbuhan atau tanaman berlaku
seolah-olah dia mempunyai pikiran pada saat mereka bereaksi terhadap lingkungannya
yang biasa atau bahkan pada waktu keadaan darurat. Mereka sering melakukan
tindakan-tindakan terprogram yang harus dilaksanakan
agar mereka tetap dapat mempertahankan hidup mereka.
Sel
adalah satuan terkecil penyusun tumbuhan dan makhluk hidup. Tumbuhan
tingkat rendah yang bersel satu, selnya menjalankan hidupnya sendirian. Sel
tunggal itu menjalankan seluruh fungsi-fungsi kehidupan.
Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari
milyaran atau bahkan triliunan sel yang terorganisasi secara rapi. Sel-sel
penyusun akar misalnya dengan cerdas dan setia membentuk bentukan yang sesuai
dengan fungsinya dan tidak melakukan tugas yang menyimpang dari apa yang ditugaskan oleh DNA-nya.
Sel-sel
telah melakukan spesialisasi yang berbeda satu sama lain tanpa kekacauan sedikitpun walaupun
letak sel-sel itu berdekatan dan berimpit dengan sel lainnya yang mempunyai
fungsi berbeda dalam suatu organ tanaman.
Akar tumbuh ke bawah ke tempat nutrisi
dan cabang-cabang daun tumbuhnya ke atas ketempat sumber cahaya yang dibutuhkan
tanaman. Tumbuhan membentuk daun yang lebar dan pipih agar permukaan yang
bersentuhan dengan udara menjadi luas. Luasnya
daun ini sangat diperlukan agar lebih banyak gas asam arang yang dapat diserap dan
mengeluarkan oksigen oleh daun pada waktu siang dan sebaliknya pada waktu malam.
Mengapa tumbuhan dapat berorganisasi dan berkordinasi semacam itu sehingga mereka
dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan menjadi tempat bergantungnya hidup hewan dan manusia padahal mereka tidak berotak?
Demikianlah yang dilakukan oleh tanaman
untuk menjalankan hidupnya dalam keadaan normal. Akan tetapi tumbuhan juga mampu melakukan hal-hal
yang mentakjubkan bila keadaan membahayakannya.
Reaksi-reaksi Tumbuhan dalam Keadaan yang Membahayakan Dirinya.
Tanaman Padi (Oryza sativa) Menghindari Bulirnya dari Genangan. Tanaman padi
yang terkena banjir bandang rebah tetapi tidak tercabut dari akarnya. Tanah dimana padi itu tumbuh
selama beberapa hari menjadi basah karena ada genangan tipis. Sesudah tiga
hari, tanaman padi itu mengangkat bulirnya, untuk menyelamatkannya agar
bulirnya tidak basah dan busuk. Bagaimana itu bisa
terjadi? Siapa yang mengajari tanaman padi itu agar menjaga bulirnya dari
genangan air?
Gambar
1:
Tanaman padi bangkit mengangkat bulir-bulirnya setelah 4 hari diterjang air bandang.
Tanaman Jagung (Zea mays) Tanpa Guludan Membuat
Akar Adventif Lebih Banyak.
Pada sebuah
percobaan pengelolaan gulma,gulmanya disemprot dengan
herbisida glifosat, atau dengan parakuat dan dengan cara
seperti apa yang dilakukan petani, yaitu dengan dibuatkan guludan pada baris
tanamannya, akan dibandingkan hasil panennya. Gulma adalah tumbuhan yang hidup
di dalam daerah suatu budidaya tanaman. Dalam hal ini kita tidak membicarakan tentang
perbandingan hasilnya, akan tetapi akan menceritakan gejala yang patut untuk
diperhatikan.
Tanaman jagung yang tidak digulud pada
ruas ke 1, 2 dan 3 dari bawah, menumbuhkan akar adventif yang banyak dan lebih
panjang. Secara kebetulan lokasi percobaan diterjang angin. Ternyata tanaman
jagung yang tidak digulud lebih sedikit yang rebah.
Mengapa tanaman jagung yang tidak digulud itu menumbuhkan lebih banyak akar adventif? Mengapa mereka begitu pandai dalam menanggapi keadaan sekelilingnya yang muncul yang seperti akan membahayakan dirinya?
Mengapa tanaman jagung yang tidak digulud itu menumbuhkan lebih banyak akar adventif? Mengapa mereka begitu pandai dalam menanggapi keadaan sekelilingnya yang muncul yang seperti akan membahayakan dirinya?
Gambar 2: Tanaman jagung mengeluarkan akar adventif lebih banyak pada tanaman yang tidak digulud dari pada tanaman jagung yang digulud.
Tanaman Bratawali (Tinospora crispa) yang Tergantung, Menumbuhkan Akarnya untuk
Mencapai Tanah.
Tanaman bratawali yang
terpotong tergantung setinggi dua meter di atas tanah dan
tidak ada hubungan dengan tanah. Beberapa waktu kemudian dari bagian potongan
batang yang tegantung yang paling bawah, tumbuh akar yang sangat halus sebesar
benang jahit yang menjulur ke tanah. Sesampainya ditanah, akar itu dapat
menyerap air dan kemudian barulah akar itu tumbuh membesar. Mengapa bratawali
itu menumbuhkan akarnya dari bagian batang yang paling bawah sehingga menghemat
enersi, bila dibandingkan dengan kalau yang tumbuh itu ada dibagian atas? Mengapa bratawali itu tahu mengefisienkan enersinya dengan cara hanya
membuat akar yang halus lebih dahulu dari bagian batang paling bawah dan kemudian barulah membesar sesudah
berhasil mencapai tanah? Mengapa bratawali itu tahu bahwa di bawah adalah tanah
yang merupakan sumber air dan hara baginya? Mengapa pada bagian paling bawah yang
menjulurkan akar dan bukannya yang atas, sehingga enersi untuk membuat akar itu
lebih efisien?
Gambar
3:
Akar adventif sekecil benang dari tanaman Bratawali yang tumbuh ke bawah dari batang bratawali yang
tergantung di atas tanah.Batang bratawali tidak tampak.
Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Tahu Sumber Cahaya Karena itu Tunasnya Tumbuh
Keatas.
Seikat kangkung yang sudah diambil daunnya dicampakkan kedalam
sebuah kolam ikan yang dangkal. Tak lama kemudian dari ikatan kangkung itu
tumbuhlah tunasnya yang membelok ke atas kearah cahaya, dan ada juga sedikit
akar yang tumbuh ke bawah dari ruas-ruas batang kangkung itu. Mengapa kangkung
itu tahu tunasnya tumbuh ke atas kearah cahaya matahari yang dibutuhkan dan
akarnya tumbuh ke bawah kearah tanah yang penuh nutrisi baginya?
Gambar
4:
Kangkung yang tumbuh di kolam. Akarnya tumbuh ke bawah dan tunasnya tumbuh ke
atas.
Sangat jelaslah
bahwa tumbuhan dan tanaman membawa program untuk memelihara dirinya dalam
keadaan normal maupun dalam keadaan darurat. Kecakapan itu telah menyelamatkan tumbuhan dari bencana. Tumbuhan
akan taat kepada apa yang digariskan dalam dioxyribonucleic acid (DNA) yang terdapat
dalam kromosom dalam inti sel mereka. Bahkan kecakapan itu dibawa dan diturunkan
kepada keturunannya karena keturunannya membawa DNA yang sama.
Secara biologis semua
spesies tumbuhan tidak ada yang keluar
dari apa yang telah digariskan dalam RNA/ DNA dan kromosom mereka.
Jutaan
kejadian yang mentakjubkan terjadi di alam, di mana akhirnya orang berkesimpulan
bahwa ada Yang Maha Pandai yang menciptakan dan memelihara makhluk-Nya dengan mengajari
makhluk-Nya itu.
Kepastian tentang jenis, bentuk
dan tingkah laku spesies tumbuhan (ataupun makhluk hidup lainnya)
ditentukan oleh jumlah kromosom dan urutan-urutan kombinasi adenin-thimin dan guanin-sitosin yaitu pembawa
sifat dalam benang kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel dimana setiap tumbuhan
(ataupun makhluk hidup lainnya) akan berlaku seperti apa yang telah ditetapkan
di dalam urutan kombinasi A-T G-S dalam kromosom itu.
TSQ. Al
An’am (6): 102. Itulah Allah Tuhan kamu, tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah
Dia dan Dialah Pemelihara segala
sesuatu.
TQS. Ali Imran (3):83. …… segala yang di langit dan di bumi telah menyerahkan diri kepada-Nya baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.
TQS. An Nahl (16):49. Dan hanya kepada Allah bersujud apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dari sekalian yang melata dan para malaikat, dan mereka tidak sombong.
TQS. Ar Raad (13):15. Dan hanya kepada Allah tunduk siapa saja yang di langit dan di bumi, dengan patuh dan terpaksa dan bayang-bayang mereka tunduk di waktu pagi dan petang.
TQS. Ali Imran (3):83. …… segala yang di langit dan di bumi telah menyerahkan diri kepada-Nya baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.
TQS. An Nahl (16):49. Dan hanya kepada Allah bersujud apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dari sekalian yang melata dan para malaikat, dan mereka tidak sombong.
TQS. Ar Raad (13):15. Dan hanya kepada Allah tunduk siapa saja yang di langit dan di bumi, dengan patuh dan terpaksa dan bayang-bayang mereka tunduk di waktu pagi dan petang.
Ternyata seluruh makhluk hidup ciptaan Yang Maha Kuasa tunduk kepada aturan-Nya setiap saat. Demikianlah tubuh seluruh makhluk hidup mentaati perintah-Nya.
TQS. Al Hajj (22):18. Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya sujud kepada Allah siapa-siapa yang berada di langit dan siapa-siapa yang berada di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, binatang yang melata dan banyak dari manusia…
Catatan: Huruf tebal pada ayat-ayat adalah oleh penulis.
Sardjono Angudi
06/10/2014 diperbaiki 20/02/2023